Kekurangan Cairan Sebabkan Batu Kemih - JIKA ada yang berpendapat mengonsumsi air delapan gelas per hari sudah cukup, itu salah. Menurut dokter Andry Hartono DAN SpGK dari RS Panti Rapih, jumlah tersebut disebut cukup hanya untuk orang yang beraktivitas sedang. Sedangkan bagi yang sering beraktivitas seperti mahasiswa dan pekerja, apalagi olahragawan, harus mengonsumsi dua lipatnya atau sekitar 2-3 liter per hari.
Kekurangan cairan atau dehidrasi, menurut Andry, bisa membuat urine menjadi lebih kental, sehingga terbentuk sludge atau lumpur yang lama-kelamaan menjadi batu. ”Akibat lanjutnya adalah terjadi pembentukan batu kemih,” kata Andry Hartono dalam seminar ”Serba-Serbi Batu Ginjal dan Pembesaran Prostat” di Yogyakarta.
Kekurangan cairan atau dehidrasi ternyata ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di DKI, Jabar, Jatim dan Kalsel. Sedangkan di Jogjakarta, mobilitas penduduk sudah mengarah seperti di tiga wilayah tadi. Artinya, kebutuhan air atau cairan lain bagi tubuh tidak jauh berbeda.
”Minum banyak air dan cairan lain, menghindari zat kimia (formalin, borak), zat aditif pangan (6P), dan garam natrium (6S) merupakan diet tepat untuk pencegahan pembentukan batu kemih,” papar Andry Hartono. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan olahraga seperti jogging untuk memperlancar aliran urine. Sedangkan asupan yang perlu dikurangi adalah vitamin C dosis tinggi.
Batu saluran kemih ada beberapa jenis, yaitu batu kalsium, batu oksalat, batu urat dan batu kemih jenis campuran. Analisis jenis batu kemih ini sangat diperlukan, untuk pencegahan terbentuknya batu kemih di kemudian hari. ”Terapinya dilakukan dengan diet yang berbeda, tergantung jenis batu kemih yang diderita,” katanya.
Menurut pembicara lain, dr Sungsang Rochadi SpB SpU, pada usia anak-anak, penderita saluran kemih cukup sebanding antara laki-laki dan perempuan. ”Sedangkan untuk usia dewasa, penderita laki-laki jumlahnya tiga kali lipat disbanding perempuan,” ungkapnya.
Sedangkan dr Dwi Djuwantoro SpU membahas penanganan pembesaran prostat. Prostat, kelenjar dari sitem reproduksi laki-laki, fungsinya menghasilkan cairan penyusun semen. Mulai usia 40 tahun, fungsinya akan terus menurun sedikitnya 10 persen per 10 tahun. Penyebabnya adalah faktor hormon, usia dan faktor pertumbuhan.
Gejala klinis iritatif prostat ini antara lain meningkatnya frekuensi buang air kecil, tergesa-gesa buang air kecil dan sukar ditahan, serta sering buang air kecil di malam hari. Sedangkan gejala obstruktif adalah sebaliknya, buang air kecil terputus-putus, sering harus menunggu lama untuk berkemih, serta ada air seni menetes setelah selesai berkemih. Setelah dilakukan tes laboratorium, akan ada tiga kemungkinan terapi, yaitu non bedah, bedah, dan alternatif. Yang dimaksud terapi alternatif bukanlah pergi ke dukun, tetapi laser, vaporasi, stent atau ballon dilatation.
Title : Kekurangan Cairan Sebabkan Batu Kemih
Description : Kekurangan Cairan Sebabkan Batu Kemih - JIKA ada yang berpendapat mengonsumsi air delapan gelas per hari sudah cukup, itu salah. Menurut do...