Sanitasi Buruk Penyebab Penyakit - MESKI sering disepelekan, masalah sanitasi ternyata memegang peranan sangat penting menyangkut kesehatan masyarakat. Bahkan sanitasi yang buruk menjadi penyebab terbesar di dunia terjadinya penyakit. Apalagi fakta memperlihatkan banyak penduduk dunia yang tidak memiliki akses terhadap sanitasi.
Hasil survei Bremen Overseas Research and Development Association (BORDA), pada tahun 2011 tercatat hampir 2,6 miliar penduduk dunia tidak memiliki akses terhadap sanitasi yang baik, termasuk 1,2 miliar orang yang tidak memiliki fasilitas sama sekali. Selain itu lebih dari 80 persen limbah rumah tangga dan industri di negara berkembang, tidak terawat maupun mencemari sungai dan sumber air tanah.
”Jika kita tidak membangun sanitasi, terutama di perkotaan yang tingkat limbah rumah tangganya tinggi, masyarakat akan mudah terjangkit diare, kolera, disentri, tifus, dan hepatitis,” kata Erni Mardhani, public relations BORDA Indonesia, sebuah LSM peduli pada masalah sanitasi.
Dalam rangka memperingati Hari Toilet Sedunia pada 19 November, International Water Association memberi penghargaan kepada BORDA atas pengabdiannya di bidang lingkungan hidup, khususnya pada sanitasi masyarakat (Sanimas).
Untuk meningkatkan pembangunan sanitasi berbasis masyarakat, BORDA juga menjalin kerja sama dengan Decentralized Wastewater Treatment Solutions (DEWATS). Tak kurang dari 500 sanimas dibangun di seluruh Indonesia. Baca juga
sabun herbal untuk sehat alami.
Saat melakukan kunjungan ke kampung Minomartani, tim dari BORDA Indonesia sempat melihat pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) Layur Sehat, Kamis lalu (17/11). Begitu juga dengan sanimas yang dilakukan KSM Insan Harapan di kampung Sangkrah Solo. ”Berbeda dengan di kampung Sangkrah, di sini KSM Insan Harapan membangun MCK di atas septic tank. Jadi air limbah kakus bisa untuk biogas kompor,” paparnya.
Dalam proyek ini, pembangunan sanitasi yang sehat dilakukan dengan menerapkan teknologi pengelolaan air limbah pipa komunal di tengah lingkungan masyarakat. Seperti dalam sanimas di Minomartani, juga terdapat wadah air limbah pipa komunal.
”Di sini, masyarakat RT 19-20 melakukan iuran untuk membangun Sanimas Layur sehat. Tempat ini mampu menampung air limbah rumah tangga dari 93 KK,” ujar mahasiswa Komunikasi UII tersebut. Bahkan hasil pengelolaan air limbah tersebut digunakan untuk untuk menyiram tanaman.
Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Teknologi Desa (LPTF) Tri Tri Nugroho, di Solo terdapat 9 sanimas yang dibangunnya, termasuk yang di Sangkrah. Sanitasi Sangkrah saja bisa menampung limbah dari 76 KK atau sekitar 400 warga. ”Di seluruh Solo, sanitasi yang paling baik ya di Sangkrah,” ujarnya.
Selain bersih, sanimas ini sudah bernilai ekonomi karena dimanfaatkan untuk biogas. Salah satu fungsi sanitasi di sini, menurut Tri Nugroho, untuk menyalakan kompor. Bahkan sanimas ini mendapat penghargaan dari Kementrian PU.
Sedangkan menurut Koordinator Sanimas Kampung Sangkrah, Kamil, sanitasi ini dibangun sebagai solusi inovatif mengatasi masalah pembuangan dan pengolahan lumpur tinja dengan pendekatan sanitasi yang terdesentralisasi.
MCK yang dibangun tahun 2005 ini mendapat bantuan dana dari BORDA dan pemerintah pusat, sehingga perbaikan renovasi fisiknya bisa dilakukan. ”Sampai sekarang sudah ada 9 MCK dengan 2 tandon air dis ini,” ujarnya.
Untuk biaya perawatan dan operasional, warga yang memanfaatkan untuk MCK ini dikenakan biaya Rp 200-300. ”Tapi warga biasanya malah memberi sukarela Rp 500 karena ikut merasa memiliki,” tambahnya.
Title : Sanitasi Buruk Penyebab Penyakit
Description : Sanitasi Buruk Penyebab Penyakit - MESKI sering disepelekan, masalah sanitasi ternyata memegang peranan sangat penting menyangkut kesehatan...